Meninggal Dunia Salah Satu Rider Pada Even Road Race di Bukittinggi

    Meninggal Dunia Salah Satu Rider Pada Even Road Race di Bukittinggi
    Koran AP saat hendak dibawa ke rumah duka

    BUKITTINGGI - Seorang Rider pada Event Road Race  yang tengah berlangsung di sirkuit lapangan kantin kota Bukittinggi meninggal dunia, Minggu (1/10/2023).

    Pembalap muda berinisial MP (21), berasal dari Kecamatan Canduang Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat.
    Pembalap MP tampil di Race kelas Matic Pemula 110 CC dan terlibat kecelakaan antara pembalap lainnya.
    "Pihak panitia membawa korban ke RSOMH sekitar pukul 11'50" kata Dr Wulan yang di dampingi Dr Hanif yang piket pada saat itu kepada awak media usai menangani pasien.
    Lebih lanjut Dr Wulan menjelaskan, pasien ketika tiba di sini, kami melihat pasien telah meninggal. Sudah tidak ada nafas, dan nadinya tidak bergerak, kita lakukan pemeriksaan presentasi detak jantung, kita coba masukin obat, juga tidak ada respon.

    "Dilihat dari kondisi pasien, tanda-tanda vitalnya juga tidak bisa diukur, " terang dia.

    Dr Hanif menambahkan, berkemungkinan ada benturan keras di bagian kepala, karena ketika kita mencoba membuka tidak ditemukan tanda-tanda patah bagian tubuh lainnya, pasien hanya mengeluarkan darah dari hidung dan telinga.

    Saat ini pasien telah dibawa oleh pihak keluarga untuk segera di lakukan pemakaman.(Elly ).

    bukittinggi sumatera-barat
    Linda Sari

    Linda Sari

    Artikel Sebelumnya

    Innalilahi, Seorang Pembalap Meninggal Dunia...

    Artikel Berikutnya

    Wawako Bukittinggi Lepas Pawai Khatam Al...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Kapolri Beri Kenaikan Pangkat Anumerta ke Almarhum AKP Ulil Ryanto
    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Bantu Pencegahan Penyakit Kaki Gajah, Babinsa Kuala Kencana Dampingi Petugas Kesehatan Pada Saat Survey dan Pengambilan Sampel Darah
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan

    Ikuti Kami